Friday 6 January 2017

Motivasi Mahasiswa Mempengaruhi Kualitan Perolehan Pembelajaran

MOTIVASI MAHASISWA MEMPENGARUHI
KUALITAS PEROLEHAN PEMBELAJARAN

RIZAL FRIADY
152121167

ABSTRAK
Rizal Friady.2015.Motivasi Mahasiswa Mempengaruhi Kualitas Perolehan Pembelajaran.Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa (P2KM)

Dalam proses belajar, mahasiswa harus memiliki tujuan yang harus dicapai, supaya dapat meningkatkan kualitas pada dirinya setelah mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat mencapai hal itu, diperlukan sebuah motivasi atau dorongan agar mahasiswa tersebut mampu bertindak sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kaitannya dengan belajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas perolehan pembelajaran, karena dengan adanya motivasi dan tujuan belajar, mahasiswa tersebut akan memperoleh kualitas belajar yang baik.
Berdasarkan latar belakang penulis merumuskan rumusan masalah dengan rumusan apa pengertian motivasi, apa saja jenis-jenis motivasi, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, bagaimana prinsip-prinsip motivasi belajar, bagaimana fungsi motivasi, bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik eksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi itu terbagi menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi dikatakan intrinsik apabila hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Sedangkan motivasi dikatakan ekstrinsik apabila mahasiswa menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi belajar


A.    Pendahuluan
      Dalam proses belajar, mahasiswa tersebut harus memiliki tujuan yang harus dicapai, supaya dapat meningkatkan kualitas pada dirinya setelah mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat mencapai hal itu, diperlukan sebuah motivasi atau dorongan agar mahasiswa tersebut mampu bertindak sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kaitannya dengan belajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas perolehan pembelajaran, karena dengan adanya motivasi dan tujuan belajar, mahasiswa tersebut akan memperoleh kualitas belajar yang baik.
      Dorongan yang mahasiswa dapat itu bisa bersumber dari diri kita sendiri maupun dari orang lain,  jika sebuah motivasi dihilangkan maka mahasiswa tidak akan belajar dengan baik dan tidak akan memiliki tujuan untuk memperoleh prestasi, oleh karena itu seorang mahasiswa harus memiliki motivasi yang kokoh untuk memperoleh pembelajaran untuk mencapai tujuannya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah dengan rumusan, apa pengertian motivasi, apa saja jenis-jenis motivasi, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, bagaimana prinsip-prinsip motivasi belajar, bagaimana fungsi motivasi, bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui pengertian motivasi, jenis-jenis motivasi, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, prinsip-prinsip motivasi belajar, fungsi motivasi, cara meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep pengaruh motivasi mahasiswa mempengaruhi kualitas perolehan pembelajaran. Secara praktis makalah diharapkan bermanfaat sebagai penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang konsep motivasi mahasiswa mempengaruhi kualitas perolehan pembelajaran. Selain itu, berguna sebagai media informasi tentang konsep motivasi mahasiswa mempengaruhi kualitas perolehan pembelajaran.
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik eksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.



B.     Pengertian Motivasi
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai pendorong di dalam diri mahasiswa yang memberikan arahan kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi sangatlah diperlukan dalam kualitas perolehan pembelajaran, dengan adanya motivasi bagi mahasiswa akan dapat meningkatkan kualitas perolehan pembelajaran yang lebih baik. Sebagaimana diungkapkan oleh James O. Whittaker dalam Drs. Wasty Soemanto, M.Pd. (2012: 205) “Motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut”. Sejalan dengan itu, (Gleitman, 1986; Reber, 1988) dalam Muhibbin Syah (2009: 153) menjelaskan, “Motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah”. Mc. Donald dalam Syaiful Bahri D. (2011: 148) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Oemar Hamalik, 1992: 173) Perubahan dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.
Berbagai pendapat dari para ahli di atas mengenai motivasi, dirasa benar, dengan kondisi yang baik, akan mendorong untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, dibangun dari keadaan internal organisme. Berbagai aktivitas akan menimbulkan minat dan mendorong motivasi, karena pada setiap aktivitas memiliki tujuan masing-masing yang pada akhirnya memotivasi dan memberi perubahan energi di dalam diri seseorang berubah secara terarah sesuai tujuan yang diharapkan. Motivasi dikatakan dorongan dasar yang menggerakan mahasiswa khususnya, untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena harus mempunyai perasaan untuk mau atau tidak, melakukan suatu perbuatan.
Dengan demikian yang dimaksud motivasi belajar mahasiswa adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar atau proses perkuliahan yang menjamin kelangsungan dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar di perguruan tinggi, dan motivasi dipengaruhi oleh tujuan tujuan yang akan dicapai dengan belajar. makin tinggi tujuan belajar akan semakin besar pula motivasinya, dan semakin besar motivasi belajarnya akan semakin kuat pula kegiatan belajarnya. Hal ini dapat dibuktikan ketika mahasiswa yang akan berpresentasi ingin memahami dan menguasai materi untuk mempermudahkan berbicara di depan kelas, dengan keinginan seorang mahasiswa memahami materi, akan memotivasinya untuk giat membaca mencari bahan bacaan materi yang akan disampaikan untuk presentasi. Motivasi mahasiswa mempengaruhi kualitas perolehan pembelajaran, hal ini dikatakan dorongan dasar yang menggerakan mahasiswa menimbulkan kegiatan belajar dalam perkuliahan dan memberikan arahan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai sesuai yang diharapkan.


C.    Jenis-Jenis Motivasi
Dalam membicarakan mengenai jenis-jenis motivasi, hanya akan dibahas dari dua sudut pandang, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri mahasiswa yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal dari luar diri mahasiswa yang disebut motivasi ekstrinsik
1.      Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan suatu dorongan yang berada di dalam diri mahasiswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan, seperti yang diungkapkan oleh Muhibbin Syah (2009: 153) “motivasi adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar”. Senada dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2011: 149) “Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”. Proses belajar mahasiswa yang termotivasi oleh unsur intrinsik dapat dilihat dari kegiatan belajarnya yang serius terhadap materi yang disampaikan dan tekun dalam mengerjakan tugas-tugas, karena mahasiswa tersebut merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya, bukan karena ingin mendapatkan pujian, maupun hadiah dari dosen. Motivasi intrinsik itu muncul berdasarkan tujuan yang diinginkan mahasiswa dalam belajar, tanpa adanya pengaruh dari luar. Misalnya seorang mahasiswa yang sangat senang belajar, otomatis ia tidak perlu didorong untuk belajar, dengan sendirinya ia akan mencari buku-buku ingin yang dipelajarinya, karena ia sadar bahwa dengan belajar ilmu pengetahuannya akan bertambah dan kualitas perolehan belajarnya menjadi tinggi, dan juga apabila mahasiswa tersebut mendapat kegagalan dari hasil belajarnya, maka mahasiswa tersebut akan menyadari bahwa belajar yang dilaksanakan sangat kurang, dan tidak akan menyalahkan faktor eksternal, mahasiswa tersebut akan bertanggung jawab atas tindakan mahasiswa itu sendiri. Bisa mengatasi sendiri, menuju yang lebih baik.
2.      Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan suatu dorongan yang berada di luar diri mahasiswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar mahasiswa mau belajar. Di dalam kelas banyak sekali mahasiswa yang dorongan belajarnya memerlukan motivasi ekstrinsik. Mahasiswa memerlukan perhatian dan pengarahan yang khususnya dari dosen. Namun untuk hal ini tentunya motivasi ekstrinsik tidak lagi menjadi prioritas mahasiswa. Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh imbalan, yang berfungsi supaya mahasiswa mendapatkan semangat belajar yang tinggi. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar mahasiswa memiliki kemauan belajar, karena dengan motivasi ekstrinsik siswa akan mendapatkan semangat belajar yang tinggi. Misalnya seorang mahasiswa yang belajar karena mengharapkan nilai yang baik, mahasiswa tersebut belajar dengan tujuan ingin mendapat nilai yang baik, sekaligus ingin mendapat pujian dari dosen. Maka dari itu motivasi ekstrinsik dikatakan sebagai bentuk motivasi dalam kegiatan belajar yang dibantu oleh dorongan dari luar. Apabila mahasiswa tersebut mendapat kegagalan dari hasil belajarnya maka akan menyebabkan mahasiswa tersebut menyerah jika mereka mendapat hasil yang buruk. Hal ini bisa saja jadi menurunkan semangat belajar mahasiswa, dan pastinya akan membutuhkan motivasi dari luar.
Di dalam kegiatan belajar peranan motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat diperlukan, karena dengan adanya motivasi tersebut akan mengembangkan aktivitas mahasiswa sehingga dapat memberi arahan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan sehingga akan menumbuhkan prestasi belajar. Tetapi lebih baik mahasiswa tersebut harus membangkitkan semangat belajar dari dalam dirinya sendiri untuk mencapai kesuksesan di perguruan tinggi.


D.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi agar tercapainya tujuan yang diharapkan, faktor yang bersumber dari dalam diri sendiri yang dikenal sebagai motivasi internal (intrinsik) dan dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal (ekstrinsik).
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar.


1.      Cita-Cita atau Aspirasi Mahasiswa
Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi semua mahasiswa. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi mahasiswa. Misalnya mahasiswa yang memiliki cita-cita menjadi seorang dosen, untuk menjadi dosen mahasiswa tersebut harus menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi mahasiswa tersebut harus belajar dengan sungguh dan belajar dengan giat untuk mencapai tujuan yang harus dicapainya untuk menjadi seorang dosen. Dengan memiliki cita-cita yang tinggi juga dapat menumbuhkan prestasi belajar di perguruan tinggi dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang diperoleh.
2.      Kondisi Mahasiswa
Kondisi mahasiswa meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis misalnya emosi. Kondisi ini terkadang mengganggu aktivitas mahasiswa dalam kuliah, misalnya saja mahasiswa yang kurang sehat motivasi belajarnya berbeda sewaktu dalam keadaan sehat. Begitu pula kondisi psikis mahasiswa, misalnya seorang mahasiswa mengalami patah hati atau putus dari pacarnya, hal ini akan berdampak buruk bagi mahasiswa yang tidak bisa mendapatkan atau mengendalikan emosinya secara baik. Terjadinya hal tersebut akan membuat mahasiswa banyak murung daripada mengerjakan tugas-tugas perkuliahannya.


3.      Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan mahasiswa meliputi lingkungan keluarga, linkungan kampus, dan lingkungan masyarakat. Misalnya seorang mahasiswa yang memiliki beban pikiran yang berat karena di dalam keluarganya terdapat masalah yang berat, dengan beban pikiran yang disebabkan dari keluarganya akan menyebabkan mahasiswa malas belajar dan tidak adanya kesemangatan untuk belajar, karena dalam belajar seorang mahasiswa harus menghilangkan beban pikiran yang tidak bersangkutan dalam pembelajaran, dengan tidak adanya beban pikiran akan menumbuhkan prestasi belajar. Dengan hubungan antar keluarga yang harmonis, suasana yang tenang, dukungan dari orang tua, kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam keluarga akan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa.
4.      Upaya Dosen dalam Pembelajaran
Cara yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang dosen mempersiapkan diri sebelum mengajar, ketepatan waktu, materi yang disampaikan, dan keakraban dengan mahasiswa. Sebisa mungkin seorang dosen harus pandai-pandai mencairkan suasana agar mahasiswa merasa nyaman dan bisa menangkap informasi atau materi pembelajaran dengan baik. Cara dosen memberikan pengajaran menjadi salah satu motivasi untuk mahasiswanya.




E.     Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar
Belajar tidak akan berhasil jika tidak memiliki dorongan untuk mencapai tujuan, prinsip motivasi bagi mahasiswa adalah dapat disadarinya bahwa motivasi belajar yang ada pada diri mahasiswa harus dibangkitkan dan harus mengembangkannya secara terus menerus, mahasiswa dapat melakukannya dengan menentukan tujuan belajar yang akan dicapainya. Ada beberapa prinsip motivasi belajar seperti dalam uraian berikut,
1.      Motivasi sebagai Dasar Penggerak yang Mendorong Aktivitas Belajar
Sorang mahasiswa melakukan aktivitas belajar, karena ada yang mendorongnya. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka mahasiswa tersebut akan melakukan aktivitas belajar dalam rentang waktu tertentu. Motivasi diakui sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang. Awal mula sebelum melakukan sesuatu harus ada tujuan, maka dari itu dibutuhkan motivasi untuk menggerakan, mendorong aktivitas mahasiswa.
2.      Motivasi Intrinsik Lebih Utama daripada Motivasi Ekstrinsik dalam Belajar
Motivasi intrinsik lebih utama karena faktor intrinsik akan lebih tahan lama dan kokoh bagi mahasiswa, mahasiswa tersebut tidak diperintah lagi untuk belajar, melainkan mahasiwa tersebut akan belajar dengan sendirinya yang menyebabkan mahasiswa belajar dengan giat. Motivasi ekstrinsik juga perlu dalam pembelajaran tetapi faktor ekstrinsik akan menyebabkan ketergantungan kepada mahasiswa yang belajar.

3.      Motivasi Berupa Pujian Lebih Baik daripada Hukuman
Meskipun hukuman tetap diberlakukan dalam memicu mahasiswa dalam belajar, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap mahasiswa akan senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun.
4.      Motivasi Berhubungan Erat dengan Kebutuhan dalam Belajar
Kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Mahasiswa membutuhkan motivasi dalam belajar, karena bila tidak belajar, berarti seorang mahasiswa tidak akan mendapat ilmu pengetahuan. Dengan motivasi mahasiswa memiliki planning untuk ke depannya mencapai tujuan yang ia inginkan. Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki bila potensi tersebut tidak ditumbuh kembangkan melalui penguasaan ilmu pengetahuan.
5.      Motivasi dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar
Mahasiswa yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan, mahasiswa harus yakin bahwa belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi di hari-hari mendatang.
6.      Motivasi Melahirkan Prestasi dalam Belajar
Untuk dapat berprestasi dengan baik mahasiswa harus memiliki motivasi yang terarah, semakin tinggi motivasi yang dimiliki mahasiswa akan mendorong mahasiswa belajar dengan giat, belajar dengan giat mahasiswa akan memperoleh prestasi dalam belajar, jadi motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Terbukti mahasiswa-mahasiswa yang dikatakan sukses itu, memiliki motivasi yang tinggi, karena tanpa motivasi tidak akan mencapai prestasi.


F.     Fungsi Motivasi dalam Belajar
Seorang mahasiswa yang tidak memiliki motivasi tidak akan belajar dengan baik, motivasi sangat penting dalam proses belajar karena dengan suatu motivasi, mahasiswa dapat mengubah tingkah laku yang tadinya bermalas-malasan dalam belajar menjadi mahasiswa yang rajin dalam belajar, motivasi berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar, dengan adanya usaha belajar yang tekun akan melahirkan prestasi belajar yang baik, maka dalam proses pembelajaran terdapat fungsi-fungsi motivasi belajar yang di uraikan sebagai berikut.
1.      Mendorong Mahasiswa untuk Mengikuti Kegiatan Pembelajaran
Motivasi dalam hal ini merupakan pendorong dari setiap kegiatan pembelajaran yang dikerjakan. Misalnya seorang mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi karena memiliki tujuan yang harus dicapainya, motivasi tersebut akan membantu mendorong mahasiswa untuk mencapai tujuannya.
2.      Motivasi sebagai Penggerak Perbuatan
Dorongan dalam setiap kegiatan pembelajaran, motivasi sebagai penggerak maksudnya mahasiswa yang mempunyai dorongan untuk belajar, sehingga kemauanya untuk belajar dapat didorong oleh suatu tujuan yang diinginkannya. Misalnya seorang mahasiswa yang ingin mempelajari buku psikologi belajar, mahasiswa tersebut akan didorong oleh tujuan yang diinginkannya untuk mencari dan memahami psikologi belajar buku, sehingga mahasiswa tersebut akan mengetahui isi yang terkandung dalam buku tersebut.
3.      Menentukan Arah Perbuatan Mahasiswa dalam Aktivitas Belajar
Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Misalnya seorang mahasiswa yang akan membuat makalah mengenai motivasi, tidak mungkin mahasiswa tersebut mencari buku tentang sastra, pastinya mahasiswa tersebut akan mencari buku tentang bahasa agar tujuannya dapat tercapai.
Sudah jelas di atas disebutkan bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan sekaligus sebagai pengarah perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan, selain itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai pencapaian prestasi, karena motivasi berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar, adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik, maka seorang mahasiswa yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Motivasi seorang mahasiswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Jadi harus dilakukan suatu upaya agar mahasiswa memiliki motivasi  belajar yang tinggi, dengan demikian siswa yang bersangkutan dapat mencapai hasil yang optimal.



G.    Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa
Sudah diketahui bahwa motivasi belajar itu tidak datang dengan sendirinya, sering kali seorang mahasiswa memerlukan suatu dorongan dari luar untuk meningkatkan motivasi belajar, dengan adanya dorongan dari luar, seorang mahasiswa dapat lebih giat belajar, karena mahasiswa tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas perolehan pembelajaran yang lebih baik.
Adapun bentuk-bentuk motivasi yang dapat meningkatkan kualitas perolehan pembelajaran yaitu sebagai berikut.
1.      Memberi Nilai atas Hasil Kerja Mahasiswa
Dengan memberikan nilai-nilai, baik yang berupa angka ataupun huruf dapat memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Hal ini dapat dibuktikan ketika seorang mahasiswa mendapat nilai terbaik di kelasnya, tentunya dengan mendapat nilai terbaik dikelasnya, seorang mahasiswa akan lebih giat belajar agar nilai yang di perolehnya dapat di pertahankan maupun ditingkatkan.
2.      Hadiah
Memberikan hadiah maksudnya sebagai wujud penghargaan terhadap prestasi belajar yang telah di capai oleh seorang mahasiswa. Hadiah yang diberikan bisa berupa apa saja, baik dalam bentuk uang atau benda-benda yang bermakna. Misalnya seorang mahasiswa yang akan di beri hadiah oleh orang tuanya jika mahasiswa tersebut medapat IPK lebih dari 3,00 secara terus menerus, tentunya mahasiswa tersebut akan giat belajar untuk mendapat nilai yang tinggi dengan tujuan mendapatkan hadiah yang akan di berikan oleh orang tuanya.
3.      Pujian
Motivasi akan muncul ketika mahasiswa tersebut mendapatkan pujian yang dapat meningkatkan motivasi belajar, pemberian pujian itu dapat membangkitkan mahasiswa untuk mempelajari sesuatu, dengan pujian seorang mahasiswa akan merasa di hargai atas hasil belajar yang di perolehnya. Seorang mahasiswa yang mendapatkan pujian, akan lebih semangat belajar untuk mencapai kualitas yang baik dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan ketika seorang mahasiswa memberikan pendapatnya terhadap seseorang yang berpresentasi, dan pendapat tersebut diberi acungan jempol oleh dosen, pada saat itu pula seorang mahasiswa akan tambah giat belajar karena dosen tersebut memberi pujian secara tidak langsung dengan melaui acungan jempol.

4.      Mengetahui Hasil
Dengan melihat hasil kemampuan yang sudah dikerjakan dapat memberi dorongan untuk mempertahankan atau memperbaiki hasil yang sudah dicapai, mahasiswa dapat mengkoreksi hasil pengerjaan yang salah, dengan mengkoreksi hasil, mahasiswa tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
5.      Kompetisi
Kompetisi bertujuan untuk memotivasi mahasiswa supaya memiliki semangat belajar yang tinggi, dengan adanya kompetisi setiap mahasiswa dapat bersaing untuk meraih prestasi belajar, dan meningkatkan kualitas perolehan pembelajaran yang baik. Hal ini dapat dibuktikan ketika  mahasiswa yang saling bersaing untuk memperoleh nilai yang bagus, mahasiswa yang ingin memiliki nilai yang bagus akan belajar dengan rajin.
6.      Harga Diri (Ego involvement)
Menumbukhakn kesadaran kepada seorang mahasiswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan,sehingga bekerja keras dengan mempertahankan harga diri. Harga diri adalah suatu bentuk motivasi yang sangat penting, seorang mahasiswa  akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik.
7.      Memberi ulangan
Ulangan dapat membuat mahasiswa termotivasi untuk belajar, dengan adanya ulangan, mahasiswa akan belajar untuk mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dalam mengerjakan ulangan yang akan di berikan. Oleh karena itu ulangan akan memotivasi mahasiswa untuk belajar, mahasiswa akan berpikir jika ulangan yang di kerjakannya jelek maka dosen akan mengira bahwa mahasiswa tersebut malas belajar, untuk tidak terjadi hal demikian maka seorang mahasiswa akan belajar dengan sungguh-sungguh.
8.      Hukuman
Meski hukuman adalah hal yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan berguna untuk menjadi alat motivasi yan baik, maksudnya adalah member hukuman yang mendidik kepada mahasiswa yang mendapat kesalahan dalam proses belajar, sehingga mahasiswa tersebut tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Meningkatkan motivasi dapat juga dengan usaha-usaha yang dapat menyebabkan seorang mahasiswa bergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang diinginkan. seorang mahasiswa dapat berusaha dengan cara apapun untuk meningkatkan kualitas perolehan pembelajaran.
Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan motivasinya dalam perkuliahan.
1.      Bergaul dengan mahasiswa-mahasiswa yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi akan membuat mahasiswa menjadi gemar belajar, karena mahasiswa tersebut akan berfikir positif terhadap mahasiswa yang gemar belajar, seorang mahasiswa akan menyadari bahwa dengan belajar tujuan yang ingin dicapainya akan tercapai, dan dapat menumbuhkan keyakinan dalam diri mahasiswa bahwa sukses atau tidaknya bukan kebanyakan dari faktor orang lain, tetapi dalam diri mahasiswa tersebut. dengan memiliki keyakinan tersebut akan menjadikan mahasiswa menjadi rajin belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.      Belajar apapun
Belajar apapun maksudnya belajar itu jangan memilih materi-materi yang mudah saja, kerjakan materi yang sulit pun untuk menambah kemampuan semangat belajar, seorang mahasiswa yang mengerjakan materi-materi yang sulit akan membuat mahasiswa semakin penasaran terhadap materi yang sulit tersebut, dengan rasa penasaran tersebut akan membuat mahasiswa banyak membaca dan memahami buku-buku.
3.      Belajar dari internet
Belajar dari internet maksudnya mencari ilmu pengetahuan itu bukan hanya dari buku-buku saja, tetapi mahasiswa tersebut harus mencari ilmu pengetahuan itu dari buku dan memanfaatkan internet untuk memperoleh pembelajaran. Materi dari internet adalah hasil rangkuman dari buku, jadi dengan belajar dari internet mahasiswa akan menghemat biaya dan dapat membaca materi-materi dengan sepuasnya.
4.      Belajar dari dan untuk orang lain
Seorang manusia membutuhkan orang lain untuk menjalani hidupnya, begitu pula seorang mahasiswa membutuhkan orang lain dalam proses belajar. Misalnya membuat suatu kelompok belajar untuk memahami materi perkuliahan, dengan belajar bersama akan menimbulkan rasa kebersamaan, kepedulian, dan saling membantu satu sama lain.
5.      Mencari motivator
Motivator adalah orang yang memberikan motivasi kepada orang lain, dengan adanya motivator, seorang mahasiswa akan termotivasi untuk belajar dan meraih prestasi. Misalnya dengan memiliki pacar ataupun teman yang dapat memberi semangat dalam belajar, mahasiswa yang diberi semangat akan mengahadapi mahasiswa dapat belajar dengan semangat yang tinggi dan mendapatkan kualitas pembelajaran dengan baik.


H.    Simpulan dan Saran
Simpulan
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi itu terbagi menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi dikatakan intrinsik apabila hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Sedangkan motivasi dikatakan ekstrinsik apabila mahasiswa menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi belajar. faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa diantaranya cita-cita atau aspirasi, kemampuan, kondidisi mahasiswa, dan upaya dosen dalam pembelajaran.
Ada beberapa prinsip motivasi belajar yaitu, sebagai asar penggerak yang mendorong aktivitas melajar, motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar, pujian lebih baik daripada hukuman, motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar, dapat memupuk optimisme dalam belajar, melahirkan prestasi dalam belajar
Dalam proses pembelajaran terdapat juga fungsi-fungsi motivasi belajar diantaranya sebagai pendorong, penggerak, dan sekaligus sebagai pengarah perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
Adapun bentuk-bentuk motivasi yang dapat meningkatkan kualitas perolehan pembelajaran yaitu sebagai berikut, Memberi Nilai, Hadiah, Pujian, Mengetahui Hasil, Kompetisi, Ego involvement, Memberi ulangan, Hukuman
Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar bagi mahasiswa, mempengaruhi identitas kegiatan belajar, tetapi motivasi dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dengan belajar. Makin tinggi tujuan belajar maka akan semakin besar pula motivasinya, dan semakin besar motivasi belajarnya akan semakin kuat pula kegiatan belajarnya.
 Saran
Sebagai seorang mahasiswa, tumbuhkanlah motivasi itu dari dalam bukan karena faktor-faktor luar. Karena dari dalam itulah kita sadar betapa pentingnya keseriusan dan ketekunan belajar diperguruan tinggi.


 DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. (2010). Motivasi Belajar. [Online]. Tersedia:    http://www.anneahira.com/motivasi. [28 November 2015]. [09: 17]
Azyraf, Anjar Faiz. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi. [Online]            Tersedia:  http://www.wawasanpendidikan.com/2013/07/artikel-pendidikan-          tentang-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-motivasi.html. [28 November    2015]. [09: 25]
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Jamaluddin. (2003). Problematik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Adicipta karya nusa
Soemanto, Wasty. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta
Syah, Muhibbin. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers

Ringkasan Novel "Sengsara Membawa Nikmat"

RINGKASAN NOVEL

SENGSARA MEMBAWA NIKMAT
“SUTAN SATI”

      Kacak yang iri kepada Midun karena Midun adalah orang yang disukai oleh masyarakat minangkabau, budi pekertinya yang baik dan sopan santun kepada siapapun, oleh karena itu midun sangat dikenal oleh masyarakat. Sedangkan, Kacak adalah orang yang sangat angkuh dan sombong, karena kacak merasa bahwa dia adalah keponakan dari kepala desa dan karena kekayaannya.
      Midun adalah anak dari keluarga biasa, ilmu silatnya sangat hebat, karena gurunya adalah Haji Abbas dan Pendekar Sultan, tetapi Midun tidak menyombongkan dirinya yang berilmu silat sangat hebat.
      Kacak sungguh tidak menyukai Midun, hal ini dapat dilihat dari pandangannya terhadap Madun, Kacak tidak senang jika orang-orang di kampung menyukai dan memuji Midun, dalam permainan sepak raga Kacak sangat malu dan marah karena ia terjatuh, dan Kacak merasa Midun sangat senang karena ia jatuh. Kacak memukul Midun, tetapi Midun selalu dapat menghindari pukulan darinya, sehingga kacak tersungkur jatuh. Perkelahian itu diketahui oleh semua masyarakat karena menyebar dari setiap orang ke orang yang lainnya.
      Pada musim menyabit, sawah Midun sangat ramai dibandingkan dengan sawahnya Kacak, Kacak semakin benci, sehingga menimbulkan niat jahat. Kebetulan pada saat itu Midun memukul keningnya Pak Inuh dan mengikatnya dengan tali, Pak Inuh adalah orang gila yang mengacau di pasar, jika tidak ada Midun tentu banyak orang yang mati terbunuh oleh Pak Inuh yang membawa pisau dilengannya. Hal ini dijadikan ajang balas dendam yang menyebabkan Midun dihukum oleh kepala desa karena memukul kening saudaranya kepala desa dan sekaligus saudara Kacak.
      Pada suatu hari, istri Kacak tenggelam disungai tetapi dapat diselamatkan oleh Midun, penyelamatan itu diketahui oleh Kacak, ia menganggap Midun telah melakukan hal yang tidak baik dan berani memegang istrinya. Kacak menantang Midun berkelahi dengan kata “binatang”, Midun terbawa emosi sehingga midun meladeni Kacak yang menantangnya, Kacak kalah dalam perkelahian itu. Midun dihukum kembali karena perkelahian tersebut.
      Kacak masih belum puas terhadap midun yang hanya dihukum saja, Kacak ingin sekali membunuh Midun, Kacak menyuruh Lenggang untuk membunuh Midun, dengan memberikan upah kepada Lenggang tersebut.
      Midun dan Maun pergi kebukit tinggi untuk melihat pasar malam dan pacuan kuda, mereka saling berjaga antara satu sama lain, mereka beristirahat di lepau nasi untuk istirahat dan makan, sorenya mereka berdua masuk kedalam pasar malam, pulang dari pasar malam mereka berdua kembali ke lepau nasi sekaligus minta ijin untuk bermalam di sana selama ada keramaian, tentunya Midun dan Maun diijinkan bermalam karena keliatannya mereka adalah orang baik-baik.
      Pagi-pagi Midun dan Maun bangun, mereka bersiap-siap untuk melihat pacuan kuda yang lumayan jauh dari tempatnya mereka beristirahat, kerena bendi dibukit tinggi sangat mahal, Madun dan Miun terpaksa harus jalan kaki ke bukit tinggi, tentunya mereka berdua saling berjaga-jaga karena mempunyai pirasat buruk. Merekapun sudah sampai di pacuan kuda dan melihat kuda berlari. Sesudah melihat balapan kuda Midun dan Maun pun pergi mencari lepau nasi untuk beristirahat dan makan, Maun yang saat itu berada di belakang Midun melindungi Midun yang akan diserang oleh seorang lenggang, Maun berkelahi dengan Lenggang tersebut, Maun disuruh mundur sehingga Midun yang melawan Lenggang tersebut, orang-orang yang disana semuanya menyerang Midun karena Lenggang itu menyebutnya “pencuri”. Serdadu datang mengamankan perkelahian tersebut, dan hasilnya menjadi aman.
      Midun ditangkap karena bajunya berlumuran darah, begitu pula dengan Maun yang berdiri di atas orang yang terhampar, orang yang terhampas tersebut adalah lenggang yang terkena pisaunya sendiri. Midun dan miun dibawa ke penjara, maun disuruh pulang karena ia tidak bersalah, Maun pulang dengan Pendekar Sutan yang sejak itu datang ke penjara.
      Setelah dua bulan maun dipanggil untuk menjadi saksi, Maun pun pergi bersama Pak Midun, Haji Abbas, dan Pendekar Sutan. Hasilnya ternyata Midun dinyatakan bersalah dan ia dibawa ke penjara padang. Mendengar bahwa Midun di penjara, Kacak sangat bergembira karena orang yang dianggap musuhnya itu mendekam dipenjara.
      Di penjara midun berkelahi dengan Ganjil yang ditakuti oleh orang-orang yang berada di dalam penjara, tetapi Midun dapat mengalahkannya sampai Ganjil terjatuh. Tahanan yang lainnya menjadi segan terhadap midun karena ia dapat mengalahkan seorang Ganjil. Midun disiksa dan disuruh-suruh oleh penjaga setiap harinya, disuruhnya itu tidak memakai etika. Pada saat itu Midun dibantu oleh Turigi yang semua orang di dalam penjara maupun penjaga segan kepada Turigi, turigi membantu Midun dan memberikan masukan agar ia selalu tetap berjaga-jaga di penjara, Turigi pun saling memberi pengalaman hidupnya.
      Pada suatu hari, Midun ditugaskan menyapu jalan, ketika Midun menyapu dibawah pohon kenari, ia menemukan sebuah kalung berlian. Midun yakin bahwa kalung berlian itu milik wanita cantik yang duduk di bawah pohon kenari itu, Midun segera berjalan ke gedung tempat gadis itu tinggal, setelah masuk Midun mengembalikan kalung berlian itu kepada Halimah, mereka berduapun akhirnya saling kenal. Perkenalannya terus berlanjut, pada suatu hari Halimah memberi surat kepada midun yang berisi meminta tolong kepada Midun atas masalah yang dihadapi Halimah pada saat itu. Karena halimah tau bahwa midun sebentar lagi bebas dari penjara.
      Midun akhirnya bebas dari penjara, ia langsung pergi ke Ganting  untuk menemui Pak Karto, ia tinggal dirumah itu sebagai tukang cuci. Midun memikirkan surat yang diberikan Halimah, ia menceritakan masalah Halimah kepada Pak Karto, akhirnya Pak Karto mendukung Midun untuk membantu wanita yang sedang kesusahan itu. Pada saat itu Midun pergi kerumah Halimah, Halimah meminta pertolongan kepada Midun agar membawanya kabur, Midun segera membawa Halimah kerumah Pak Karto terlebih dahulu supaya aman.
      Midun berniat membawa Halimah ke tempat ayahnya tinggal di bogor, Midun dan Halimah pergi ke bogor dengan menggunakan kapal laut, di sebuah kapal mereka berduapun saling menceritakan masa lalunya. Midun akhirnya berhasil membawa Halimah ke bogor, Midun tinggal dirumah ayahnya halimah dua bulan karena ia disuruh tinggal disana.
      Midun meminta ijin kepada Halimah dan ayahnya untuk pergi ke Jakarta mencari pekerjaan, Halimah sangat sedih karena seseorang yang dicintainya pergi meninggalkannya, begitu pula dengan Midun yang lebih sedih. Di perjalanan Midun berkenalan dengan orang arab yang bernama Syekh Abdullah Al-Hadramut. Mereka pun berkenalan dan menganggap saudara, lama kelamaan Midun meminta pinjaman uang untuk modalnya berdagang, dengan modal tersebut akhirnya pada saat itu lama-kelamaan terus mengalami kemajuan. Pada saat itu Midun sudah memiliki uang yang cukup, dan hendak membayar hutangnya kepada Syekh Abdullah Al-Hadramut. Ketika Midun mengembalikan uang pinjamannya itu, ia tidak menerima uang itu karena uang yang harus dibayar dua kali lipat dari pinjamannya itu, Midun sadar dan membenci orang arab itu karena orang arab itu adalah renternir, Midun tidak mau membayar hutangnya kepada orang arab itu. Orang arab itu meminta Midun harus memilih,  memilih membayar hutangnya atau memberikan Halimah kepada orang arab itu, dan akhirnya keluarga Halimah membayar utang tersebut.
      Di Minangkabau, ayahnya Midun meninggal dunia, harta Pak Midun diambil oleh saudara-saudara dari keluarga Pak Midun, dan Maun dinikahkan dengan Juriah karena permintaan Pak Midun sebelum meninggal.
      Midun pada saat itu pergi ke pasar, tiba-tiba ia melihat orang yang mengamuk yang akan membunuh Sinyo, Midun langsung membantu Sinyo dan berkelahi dengan orang yang mengamuk itu, dan akhirnya Midun berhasil menyelamatkan Sinyo, Sinyo kemudian membawa Midun kepada orang tuanya yaitu Hoofdcommissaris. Sebagai tanda terima kasih karena Midun telah menolong anaknya Sinyo, komisaris itu member pekerjaan kepada Midun. Midun pada saat itu menikahi Halimah. Pekerjaan Midun sangan berprestasi, ia diangkat menjadi mentri polisi tanjung priok.
      Pada suatu hari, Midun ditugasi ke medan untuk menyelidiki kejahatan, di hotel Midun bertemu dengan adiknya Manjau, adiknya menceritakan tentang keadaan keluarganya dikampung, Midun sangat sedih dan membawa Manjau kerumahnya. Sesudah dirumah Midun meminta permohonan kepada Hoofdcommissaris  ke kantornya untuk pindah pekerjaan di kampungnya sendiri. Permohonan itu dikabulkan, akhirnya di Midun diangkat menjadi Asisten demang dikampungnya sendiri.

      Midun, Halimah, dan anaknya pergi ke kampungnya Midun, setelah sampai drumahnya Midun dan Halimah bertemu dengan ibu Juriah, sekeluarga itu sangat bahagia karena Midun kembali ke rumah. Dibalik kebahagiaan Midun, Kacak dipenjara karena korupsi di kampungnya.



Monday 14 November 2016

Soal "Sasaran : Memahami Pandangan Dunia dan Teknik Analisis Struktural Genetik"

Soal dan jawaban ini dibuat dari buku "Metodologi Penelitian Sastra" Karya Suwardi Endraswari

1.  Jelaskan ciri manusia tragik menurut Goldman!
Jawab:
     Menurut Goldman, ada dua ciri manusia tragic. Pertama, manusia menuntut secara mutlak dan eksklusif nilai-nilai yang tidak mungkin. Kedua, karena itu, tuntutannya sekaligus untuk “segalanya dan bukan apa-apa” dan ia secara total tidak peduli terhadap tingkat-tingkat dan usaha pendekatan, serta juga terhadap konsep yang mengandung gagasan mengenai relativitas. Berarti manusia demikian memiliki pengalaman ketuhanan bersifat mistis.

      2. Sebutkan tiga hal yang masih perlu direnungkan bagi peneliti strukturalisme genetic menurut Goldman!
Jawab:
a.       Semua perilaku manusia mengarah pada hubungan rasionalitas, maksudnya selalu berupa respon terhadap lingkungannya;
b.      Kelompok sosial mempunyai tendensi untuk menciptakan pola tertentu  yang berbeda dari pola yang sudah ada;
c.       Perilaku manusia adalah usaha yang dilakukan secara tetap menuju transendesi, yaitu aktivitas, transformasi, dan kualitas kegiatan dari semua aksi sosial dan sejarah.

      3. Jelaskan dua tataran hubungan fakta estetik menurut Goldman!
Jawab:
    Fakta estetik dibaginya menjadi dua tataran hubungan yang meliputi:
a.       Hubungan antara pandangan dunia sebagai suatu realitas yang dialami dan alam ciptaan pengarang.
b.      Hubungan alam ciptaan dengan alat sastra tertentu seperti diksi, sintaksis, plot, gaya bahasa yang merupakan hubungan struktur cerita dipergunakan pengarang dalam ciptaannya.

      4. Apa yang dimaksud model dialektik pada teknik yang digunakan dalam strukturalisme genetik?
Jawab:
    Model dialektik mengutamakan makna koheren. Prinsip dasar teknik analisis dialektik adalah adanya pengetahuan mengenai fakta-fakta kemanusiaan akan tetap abstrak apabila tidak dibuat konkret dengan mengintegrasikan ke dalam totalitas. Sehubungan dengan hal tersebut, metode dialektik mengembangkan dua macam konsep, yaitu “keseluruhan-bagian” danpemahaman-penjelasan”.

      5. Goldman menyatakan bahwa sudut pandang dialektik berbeda dengan sudut pandang rasional dan sudut pandang empirik, mengapa?
Jawab:
    Sudut pandan rasionalis biasanya mengasumsikan adanya gagasan yang berasal dari pembawaan dan secara langsung dapat didekati, sedangkan kaum empirik menyadarkan diri pada kesan inderawi. Dua sudut pandang penelitian ini sama-sama mengharuskan agar ditemukannya pengetahuan secara pasti. Kedua sudut pandang ini memang berbeda dengan sudut pandang dialektik, yang berasumsi bahwa dalam analisis sastra tidak pernah ada titik awal yang secara mutlak valid, tidak ada persoalan yang secara final pasti terpecahkan. Oleh karena itu, pemikiran dialektik tak pernah mengikuti garis lurus. Setiap fakta (sastra) individual hanya bermakna ketika ditempatkan kedalam keseluruhan.

      6. Metode dialektik mengenalkan analisis “pemahaman-penjelasan”. Apa yang dimaksud dengan pemahaman-penjelasan?
Jawab:
   Pemahaman adalah usaha pendeskripsian struktur pbyek yang dipelajari, sedangkan penjelasan adalah usaha penemuan makna struktur itu dengan menggabungkan ke dalam struktur yang lebih besar. Dengan kata lain, pemahaman merupakan langkah untuk mengidentifikasi bagian, dan penjelasan adalah langkah pemaknaan unsure bagian ke dalam unsure keseluruhan.

      7.  Jelaskan langkah-langkah analisis dialektik yang melingkar-lingkar!
Jawab:
    Pertama, peneliti membangun sebuah model yang dianggap memberikan tingkat probabilitas tertentu atas dasar bagian. Kedua, ia melakukan pencekan terhadap model itu dengan membandingkannya dengan keseluruhan (paragraf demi paragraf untuk kasus prosa, baris demi baris untuk kasus puisi, dan ucapan demi ucapan untuk drama) dengan cara menentukan: (a) sejauhmana setiap unit yang dianalisis tergabungkan dalam hipotesis menyeluruh, (b) daftar elemen-elemen dan hubungan-hubungan baru yang tidak diperlengkapinya dalam model semua, (c) frekuensi elemen-elemen dalam hubungan-hubungan yang diperlengkapinya dalam model yang sudah diperiksa itu.

      8. Jelaskan langkah-langkah cara kerja meneliti struturalisme genetic!
Jawab:

    Pertama, peneliti bermula dari kajian unsure instrinsik, baik secara parsial maupun dalam jalinan keseluruhan. Kedua, mengkaji kehidupan sosial budaya pengarang, karena ia merupakan bagian dri komunitas tertentu. Ketiga, mengkaji latar belakang sosial dan sejarah yang turut mengkondisikan karya sastra saat diciptakan oleh pengarang.