MOTIVASI
MAHASISWA MEMPENGARUHI
KUALITAS
PEROLEHAN PEMBELAJARAN
RIZAL FRIADY
152121167
ABSTRAK
Rizal
Friady.2015.Motivasi Mahasiswa Mempengaruhi Kualitas Perolehan
Pembelajaran.Program Pemantapan Kaderisasi Mahasiswa (P2KM)
Dalam proses
belajar, mahasiswa harus memiliki tujuan yang harus dicapai, supaya dapat
meningkatkan kualitas pada dirinya setelah mengikuti proses pembelajaran. Untuk
dapat mencapai hal itu, diperlukan sebuah motivasi atau dorongan agar mahasiswa
tersebut mampu bertindak sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kaitannya dengan
belajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
perolehan pembelajaran, karena dengan adanya motivasi dan tujuan belajar,
mahasiswa tersebut akan memperoleh kualitas belajar yang baik.
Berdasarkan
latar belakang penulis merumuskan rumusan masalah dengan rumusan apa pengertian
motivasi, apa saja jenis-jenis motivasi, apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, bagaimana prinsip-prinsip motivasi
belajar, bagaimana fungsi motivasi, bagaimana cara meningkatkan motivasi
belajar mahasiswa. Menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan
adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan
permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoritis dalam
makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya
penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan
dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik eksposisikan data serta
mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.
Motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri mahasiswa yang menimbulkan
kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat tercapai. Motivasi itu terbagi menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi dikatakan intrinsik apabila hal dan keadaan yang
berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan
tindakan belajar. Sedangkan motivasi dikatakan ekstrinsik apabila mahasiswa
menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi belajar
A.
Pendahuluan
Dalam proses belajar, mahasiswa tersebut harus memiliki tujuan yang
harus dicapai, supaya dapat meningkatkan kualitas pada dirinya setelah
mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat mencapai hal itu, diperlukan sebuah
motivasi atau dorongan agar mahasiswa tersebut mampu bertindak sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Kaitannya dengan belajar, motivasi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas perolehan pembelajaran, karena dengan adanya
motivasi dan tujuan belajar, mahasiswa tersebut akan memperoleh kualitas
belajar yang baik.
Dorongan yang mahasiswa dapat itu bisa bersumber dari diri kita sendiri
maupun dari orang lain, jika sebuah
motivasi dihilangkan maka mahasiswa tidak akan belajar dengan baik dan tidak
akan memiliki tujuan untuk memperoleh prestasi, oleh karena itu seorang
mahasiswa harus memiliki motivasi yang kokoh untuk memperoleh pembelajaran
untuk mencapai tujuannya.
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah dengan rumusan, apa
pengertian motivasi, apa saja jenis-jenis motivasi, apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, bagaimana prinsip-prinsip motivasi
belajar, bagaimana fungsi motivasi, bagaimana cara meningkatkan motivasi
belajar mahasiswa.
Sejalan dengan rumusan
masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui pengertian
motivasi, jenis-jenis motivasi, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar mahasiswa, prinsip-prinsip motivasi belajar, fungsi motivasi, cara
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
Makalah ini disusun
dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis.
Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep pengaruh
motivasi mahasiswa mempengaruhi kualitas perolehan pembelajaran. Secara praktis
makalah diharapkan bermanfaat sebagai penambah pengetahuan dan konsep keilmuan
khususnya tentang konsep motivasi mahasiswa mempengaruhi kualitas perolehan
pembelajaran. Selain itu, berguna sebagai media informasi tentang konsep
motivasi mahasiswa mempengaruhi kualitas perolehan pembelajaran.
Makalah ini disusun
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang
dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan
dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui
kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data
tersebut diolah dengan teknik eksposisikan data serta mengaplikasikan data
tersebut dalam konteks tema makalah.
B.
Pengertian
Motivasi
Dalam
kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai pendorong di dalam diri
mahasiswa yang memberikan arahan kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Motivasi sangatlah diperlukan dalam kualitas perolehan
pembelajaran, dengan adanya motivasi bagi mahasiswa akan dapat meningkatkan
kualitas perolehan pembelajaran yang lebih baik. Sebagaimana diungkapkan oleh
James O. Whittaker dalam Drs. Wasty Soemanto, M.Pd. (2012: 205) “Motivasi
adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan
kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh
motivasi tersebut”. Sejalan dengan itu, (Gleitman, 1986; Reber, 1988) dalam
Muhibbin Syah (2009: 153) menjelaskan, “Motivasi ialah keadaan internal
organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah”. Mc. Donald dalam Syaiful
Bahri D. (2011: 148) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan
reaksi untuk mencapai tujuan. (Oemar Hamalik, 1992: 173) Perubahan dalam diri
seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena
seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai
motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan
untuk mencapainya.
Berbagai
pendapat dari para ahli di atas mengenai motivasi, dirasa benar, dengan kondisi
yang baik, akan mendorong untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, dibangun dari
keadaan internal organisme. Berbagai aktivitas akan menimbulkan minat dan
mendorong motivasi, karena pada setiap aktivitas memiliki tujuan masing-masing
yang pada akhirnya memotivasi dan memberi perubahan energi di dalam diri
seseorang berubah secara terarah sesuai tujuan yang diharapkan. Motivasi
dikatakan dorongan dasar yang menggerakan mahasiswa khususnya, untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, karena harus mempunyai perasaan untuk mau atau tidak,
melakukan suatu perbuatan.
Dengan
demikian yang dimaksud motivasi belajar mahasiswa adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar atau proses
perkuliahan yang menjamin kelangsungan dan yang memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai. Motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar di
perguruan tinggi, dan motivasi dipengaruhi oleh tujuan tujuan yang akan dicapai
dengan belajar. makin tinggi tujuan belajar akan semakin besar pula motivasinya,
dan semakin besar motivasi belajarnya akan semakin kuat pula kegiatan
belajarnya. Hal ini dapat dibuktikan ketika mahasiswa yang akan berpresentasi
ingin memahami dan menguasai materi untuk mempermudahkan berbicara di depan
kelas, dengan keinginan seorang mahasiswa memahami materi, akan memotivasinya
untuk giat membaca mencari bahan bacaan materi yang akan disampaikan untuk
presentasi. Motivasi mahasiswa mempengaruhi kualitas perolehan pembelajaran,
hal ini dikatakan dorongan dasar yang menggerakan mahasiswa menimbulkan
kegiatan belajar dalam perkuliahan dan memberikan arahan pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
C.
Jenis-Jenis
Motivasi
Dalam membicarakan
mengenai jenis-jenis motivasi, hanya akan dibahas dari dua sudut pandang, yaitu
motivasi yang berasal dari dalam diri mahasiswa yang disebut motivasi intrinsik
dan motivasi yang berasal dari luar diri mahasiswa yang disebut motivasi
ekstrinsik
1. Motivasi
Intrinsik
Motivasi intrinsik
merupakan suatu dorongan yang berada di dalam diri mahasiswa untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, seperti yang diungkapkan oleh Muhibbin Syah (2009: 153)
“motivasi adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri
yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar”. Senada dengan pendapat
Syaiful Bahri Djamarah (2011: 149) “Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”. Proses
belajar mahasiswa yang termotivasi oleh unsur intrinsik dapat dilihat dari
kegiatan belajarnya yang serius terhadap materi yang disampaikan dan tekun
dalam mengerjakan tugas-tugas, karena mahasiswa tersebut merasa butuh dan ingin
mencapai tujuan belajar yang sebenarnya, bukan karena ingin mendapatkan pujian,
maupun hadiah dari dosen. Motivasi intrinsik itu muncul berdasarkan tujuan yang
diinginkan mahasiswa dalam belajar, tanpa adanya pengaruh dari luar. Misalnya
seorang mahasiswa yang sangat senang belajar, otomatis ia tidak perlu didorong
untuk belajar, dengan sendirinya ia akan mencari buku-buku ingin yang
dipelajarinya, karena ia sadar bahwa dengan belajar ilmu pengetahuannya akan
bertambah dan kualitas perolehan belajarnya menjadi tinggi, dan juga apabila
mahasiswa tersebut mendapat kegagalan dari hasil belajarnya, maka mahasiswa
tersebut akan menyadari bahwa belajar yang dilaksanakan sangat kurang, dan
tidak akan menyalahkan faktor eksternal, mahasiswa tersebut akan bertanggung
jawab atas tindakan mahasiswa itu sendiri. Bisa mengatasi sendiri, menuju yang
lebih baik.
2. Motivasi
Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik
merupakan suatu dorongan yang berada di luar diri mahasiswa untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak
diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar
mahasiswa mau belajar. Di dalam kelas banyak sekali mahasiswa yang dorongan
belajarnya memerlukan motivasi ekstrinsik. Mahasiswa memerlukan perhatian dan
pengarahan yang khususnya dari dosen. Namun untuk hal ini tentunya motivasi
ekstrinsik tidak lagi menjadi prioritas mahasiswa. Motivasi ekstrinsik sering
dipengaruhi oleh imbalan, yang berfungsi supaya mahasiswa mendapatkan semangat
belajar yang tinggi. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar mahasiswa memiliki
kemauan belajar, karena dengan motivasi ekstrinsik siswa akan mendapatkan
semangat belajar yang tinggi. Misalnya seorang mahasiswa yang belajar karena mengharapkan
nilai yang baik, mahasiswa tersebut belajar dengan tujuan ingin mendapat nilai
yang baik, sekaligus ingin mendapat pujian dari dosen. Maka dari itu motivasi
ekstrinsik dikatakan sebagai bentuk motivasi dalam kegiatan belajar yang dibantu
oleh dorongan dari luar. Apabila mahasiswa tersebut mendapat kegagalan dari
hasil belajarnya maka akan menyebabkan mahasiswa tersebut menyerah jika mereka
mendapat hasil yang buruk. Hal ini bisa saja jadi menurunkan semangat belajar
mahasiswa, dan pastinya akan membutuhkan motivasi dari luar.
Di dalam kegiatan
belajar peranan motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat diperlukan, karena
dengan adanya motivasi tersebut akan mengembangkan aktivitas mahasiswa sehingga
dapat memberi arahan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan sehingga
akan menumbuhkan prestasi belajar. Tetapi lebih baik mahasiswa tersebut harus
membangkitkan semangat belajar dari dalam dirinya sendiri untuk mencapai
kesuksesan di perguruan tinggi.
D.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Motivasi
Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi motivasi agar tercapainya tujuan yang diharapkan, faktor yang
bersumber dari dalam diri sendiri yang dikenal sebagai motivasi internal
(intrinsik) dan dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal
(ekstrinsik).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar.
1. Cita-Cita
atau Aspirasi Mahasiswa
Cita-cita atau aspirasi
adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi
semua mahasiswa. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam
suatu kegiatan yang mengandung makna bagi mahasiswa. Misalnya mahasiswa yang
memiliki cita-cita menjadi seorang dosen, untuk menjadi dosen mahasiswa
tersebut harus menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, untuk menempuh
pendidikan yang lebih tinggi mahasiswa tersebut harus belajar dengan sungguh
dan belajar dengan giat untuk mencapai tujuan yang harus dicapainya untuk
menjadi seorang dosen. Dengan memiliki cita-cita yang tinggi juga dapat
menumbuhkan prestasi belajar di perguruan tinggi dan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang diperoleh.
2. Kondisi
Mahasiswa
Kondisi mahasiswa
meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis misalnya emosi. Kondisi ini
terkadang mengganggu aktivitas mahasiswa dalam kuliah, misalnya saja mahasiswa
yang kurang sehat motivasi belajarnya berbeda sewaktu dalam keadaan sehat.
Begitu pula kondisi psikis mahasiswa, misalnya seorang mahasiswa mengalami
patah hati atau putus dari pacarnya, hal ini akan berdampak buruk bagi
mahasiswa yang tidak bisa mendapatkan atau mengendalikan emosinya secara baik.
Terjadinya hal tersebut akan membuat mahasiswa banyak murung daripada
mengerjakan tugas-tugas perkuliahannya.
3. Kondisi
Lingkungan
Kondisi lingkungan
mahasiswa meliputi lingkungan keluarga, linkungan kampus, dan lingkungan
masyarakat. Misalnya seorang mahasiswa yang memiliki beban pikiran yang berat
karena di dalam keluarganya terdapat masalah yang berat, dengan beban pikiran
yang disebabkan dari keluarganya akan menyebabkan mahasiswa malas belajar dan
tidak adanya kesemangatan untuk belajar, karena dalam belajar seorang mahasiswa
harus menghilangkan beban pikiran yang tidak bersangkutan dalam pembelajaran,
dengan tidak adanya beban pikiran akan menumbuhkan prestasi belajar. Dengan
hubungan antar keluarga yang harmonis, suasana yang tenang, dukungan dari orang
tua, kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam keluarga akan mempengaruhi motivasi
belajar mahasiswa.
4.
Upaya Dosen dalam Pembelajaran
Cara yang dimaksud di sini
adalah bagaimana seorang dosen mempersiapkan diri sebelum mengajar, ketepatan
waktu, materi yang disampaikan, dan keakraban dengan mahasiswa. Sebisa mungkin
seorang dosen harus pandai-pandai mencairkan suasana agar mahasiswa merasa
nyaman dan bisa menangkap informasi atau materi pembelajaran dengan baik. Cara
dosen memberikan pengajaran menjadi salah satu motivasi untuk mahasiswanya.
E.
Prinsip-Prinsip
Motivasi Belajar
Belajar
tidak akan berhasil jika tidak memiliki dorongan untuk mencapai tujuan, prinsip
motivasi bagi mahasiswa adalah dapat disadarinya bahwa motivasi belajar yang ada
pada diri mahasiswa harus dibangkitkan dan harus mengembangkannya secara terus
menerus, mahasiswa dapat melakukannya dengan menentukan tujuan belajar yang
akan dicapainya. Ada beberapa prinsip motivasi belajar seperti dalam uraian
berikut,
1. Motivasi
sebagai Dasar Penggerak yang Mendorong Aktivitas Belajar
Sorang mahasiswa
melakukan aktivitas belajar, karena ada yang mendorongnya. Bila seseorang sudah
termotivasi untuk belajar, maka mahasiswa tersebut akan melakukan aktivitas
belajar dalam rentang waktu tertentu. Motivasi diakui sebagai dasar penggerak
yang mendorong aktivitas belajar seseorang. Awal mula sebelum melakukan sesuatu
harus ada tujuan, maka dari itu dibutuhkan motivasi untuk menggerakan,
mendorong aktivitas mahasiswa.
2. Motivasi
Intrinsik Lebih Utama daripada Motivasi Ekstrinsik dalam Belajar
Motivasi intrinsik
lebih utama karena faktor intrinsik akan lebih tahan lama dan kokoh bagi
mahasiswa, mahasiswa tersebut tidak diperintah lagi untuk belajar, melainkan
mahasiwa tersebut akan belajar dengan sendirinya yang menyebabkan mahasiswa
belajar dengan giat. Motivasi ekstrinsik juga perlu dalam pembelajaran tetapi
faktor ekstrinsik akan menyebabkan ketergantungan kepada mahasiswa yang
belajar.
3. Motivasi
Berupa Pujian Lebih Baik daripada Hukuman
Meskipun hukuman tetap
diberlakukan dalam memicu mahasiswa dalam belajar, tetapi masih lebih baik
penghargaan berupa pujian. Setiap mahasiswa akan senang dihargai dan tidak suka
dihukum dalam bentuk apapun.
4. Motivasi
Berhubungan Erat dengan Kebutuhan dalam Belajar
Kebutuhan yang tak bisa
dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan.
Mahasiswa membutuhkan motivasi dalam belajar, karena bila tidak belajar,
berarti seorang mahasiswa tidak akan mendapat ilmu pengetahuan. Dengan motivasi
mahasiswa memiliki planning untuk ke
depannya mencapai tujuan yang ia inginkan. Bagaimana untuk mengembangkan diri
dengan memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki bila potensi tersebut tidak
ditumbuh kembangkan melalui penguasaan ilmu pengetahuan.
5. Motivasi
dapat Memupuk Optimisme dalam Belajar
Mahasiswa yang
mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap
pekerjaan yang dilakukan, mahasiswa harus yakin bahwa belajar bukanlah kegiatan
yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi di hari-hari
mendatang.
6. Motivasi
Melahirkan Prestasi dalam Belajar
Untuk dapat berprestasi
dengan baik mahasiswa harus memiliki motivasi yang terarah, semakin tinggi
motivasi yang dimiliki mahasiswa akan mendorong mahasiswa belajar dengan giat,
belajar dengan giat mahasiswa akan memperoleh prestasi dalam belajar, jadi
motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Terbukti mahasiswa-mahasiswa yang
dikatakan sukses itu, memiliki motivasi yang tinggi, karena tanpa motivasi
tidak akan mencapai prestasi.
F.
Fungsi
Motivasi dalam Belajar
Seorang
mahasiswa yang tidak memiliki motivasi tidak akan belajar dengan baik, motivasi
sangat penting dalam proses belajar karena dengan suatu motivasi, mahasiswa
dapat mengubah tingkah laku yang tadinya bermalas-malasan dalam belajar menjadi
mahasiswa yang rajin dalam belajar, motivasi berkaitan dengan prestasi dan
hasil belajar, dengan adanya usaha belajar yang tekun akan melahirkan prestasi
belajar yang baik, maka dalam proses pembelajaran terdapat fungsi-fungsi
motivasi belajar yang di uraikan sebagai berikut.
1. Mendorong
Mahasiswa untuk Mengikuti Kegiatan Pembelajaran
Motivasi dalam hal ini
merupakan pendorong dari setiap kegiatan pembelajaran yang dikerjakan. Misalnya
seorang mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi karena memiliki tujuan
yang harus dicapainya, motivasi tersebut akan membantu mendorong mahasiswa
untuk mencapai tujuannya.
2. Motivasi
sebagai Penggerak Perbuatan
Dorongan dalam setiap
kegiatan pembelajaran, motivasi sebagai penggerak maksudnya mahasiswa yang
mempunyai dorongan untuk belajar, sehingga kemauanya untuk belajar dapat didorong
oleh suatu tujuan yang diinginkannya. Misalnya seorang mahasiswa yang ingin
mempelajari buku psikologi belajar, mahasiswa tersebut akan didorong oleh
tujuan yang diinginkannya untuk mencari dan memahami psikologi belajar buku, sehingga
mahasiswa tersebut akan mengetahui isi yang terkandung dalam buku tersebut.
3. Menentukan
Arah Perbuatan Mahasiswa dalam Aktivitas Belajar
Motivasi dapat
memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Misalnya seorang mahasiswa yang akan membuat makalah mengenai motivasi, tidak
mungkin mahasiswa tersebut mencari buku tentang sastra, pastinya mahasiswa
tersebut akan mencari buku tentang bahasa agar tujuannya dapat tercapai.
Sudah jelas di atas
disebutkan bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan sekaligus
sebagai pengarah perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan, selain itu ada
juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai pencapaian prestasi,
karena motivasi berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar, adanya motivasi
yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik, maka seorang mahasiswa
yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Motivasi seorang
mahasiswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Jadi
harus dilakukan suatu upaya agar mahasiswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, dengan demikian siswa
yang bersangkutan dapat mencapai hasil yang optimal.
G.
Meningkatkan
Motivasi Belajar Mahasiswa
Sudah diketahui bahwa
motivasi belajar itu tidak datang dengan sendirinya, sering kali seorang
mahasiswa memerlukan suatu dorongan dari luar untuk meningkatkan motivasi
belajar, dengan adanya dorongan dari luar, seorang mahasiswa dapat lebih giat
belajar, karena mahasiswa tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas
perolehan pembelajaran yang lebih baik.
Adapun bentuk-bentuk
motivasi yang dapat meningkatkan kualitas perolehan pembelajaran yaitu sebagai
berikut.
1. Memberi
Nilai atas Hasil Kerja Mahasiswa
Dengan memberikan nilai-nilai,
baik yang berupa angka ataupun huruf dapat memberikan dorongan kepada mahasiswa
untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik.
Hal ini dapat dibuktikan ketika seorang mahasiswa mendapat nilai terbaik di
kelasnya, tentunya dengan mendapat nilai terbaik dikelasnya, seorang mahasiswa
akan lebih giat belajar agar nilai yang di perolehnya dapat di pertahankan
maupun ditingkatkan.
2. Hadiah
Memberikan hadiah
maksudnya sebagai wujud penghargaan terhadap prestasi belajar yang telah di
capai oleh seorang mahasiswa. Hadiah yang diberikan bisa berupa apa saja, baik
dalam bentuk uang atau benda-benda yang bermakna. Misalnya seorang mahasiswa
yang akan di beri hadiah oleh orang tuanya jika mahasiswa tersebut medapat IPK
lebih dari 3,00 secara terus menerus, tentunya mahasiswa tersebut akan giat
belajar untuk mendapat nilai yang tinggi dengan tujuan mendapatkan hadiah yang
akan di berikan oleh orang tuanya.
3. Pujian
Motivasi akan muncul
ketika mahasiswa tersebut mendapatkan pujian yang dapat meningkatkan motivasi
belajar, pemberian pujian itu dapat membangkitkan mahasiswa untuk mempelajari
sesuatu, dengan pujian seorang mahasiswa akan merasa di hargai atas hasil
belajar yang di perolehnya. Seorang mahasiswa yang mendapatkan pujian, akan
lebih semangat belajar untuk mencapai kualitas yang baik dalam proses
pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan ketika seorang mahasiswa memberikan
pendapatnya terhadap seseorang yang berpresentasi, dan pendapat tersebut diberi
acungan jempol oleh dosen, pada saat itu pula seorang mahasiswa akan tambah
giat belajar karena dosen tersebut memberi pujian secara tidak langsung dengan
melaui acungan jempol.
4. Mengetahui
Hasil
Dengan melihat hasil
kemampuan yang sudah dikerjakan dapat memberi dorongan untuk mempertahankan
atau memperbaiki hasil yang sudah dicapai, mahasiswa dapat mengkoreksi hasil
pengerjaan yang salah, dengan mengkoreksi hasil, mahasiswa tidak akan
mengulangi kesalahan yang sama.
5. Kompetisi
Kompetisi bertujuan
untuk memotivasi mahasiswa supaya memiliki semangat belajar yang tinggi, dengan
adanya kompetisi setiap mahasiswa dapat bersaing untuk meraih prestasi belajar,
dan meningkatkan kualitas perolehan pembelajaran yang baik. Hal ini dapat
dibuktikan ketika mahasiswa yang saling
bersaing untuk memperoleh nilai yang bagus, mahasiswa yang ingin memiliki nilai
yang bagus akan belajar dengan rajin.
6. Harga
Diri (Ego involvement)
Menumbukhakn kesadaran
kepada seorang mahasiswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya
sebagai suatu tantangan,sehingga bekerja keras dengan mempertahankan harga
diri. Harga diri adalah suatu bentuk motivasi yang sangat penting, seorang
mahasiswa akan berusaha dengan segenap
tenaga untuk mencapai prestasi yang baik.
7. Memberi
ulangan
Ulangan dapat membuat
mahasiswa termotivasi untuk belajar, dengan adanya ulangan, mahasiswa akan
belajar untuk mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dalam mengerjakan ulangan
yang akan di berikan. Oleh karena itu ulangan akan memotivasi mahasiswa untuk
belajar, mahasiswa akan berpikir jika ulangan yang di kerjakannya jelek maka
dosen akan mengira bahwa mahasiswa tersebut malas belajar, untuk tidak terjadi
hal demikian maka seorang mahasiswa akan belajar dengan sungguh-sungguh.
8. Hukuman
Meski hukuman adalah
hal yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan berguna
untuk menjadi alat motivasi yan baik, maksudnya adalah member hukuman yang
mendidik kepada mahasiswa yang mendapat kesalahan dalam proses belajar, sehingga
mahasiswa tersebut tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Meningkatkan motivasi
dapat juga dengan usaha-usaha yang dapat menyebabkan seorang mahasiswa bergerak
untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang diinginkan. seorang
mahasiswa dapat berusaha dengan cara apapun untuk meningkatkan kualitas perolehan
pembelajaran.
Adapun beberapa hal
yang dapat dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan motivasinya dalam perkuliahan.
1. Bergaul
dengan mahasiswa-mahasiswa yang senang belajar
Bergaul dengan
orang-orang yang senang belajar dan berprestasi akan membuat mahasiswa menjadi
gemar belajar, karena mahasiswa tersebut akan berfikir positif terhadap
mahasiswa yang gemar belajar, seorang mahasiswa akan menyadari bahwa dengan
belajar tujuan yang ingin dicapainya akan tercapai, dan dapat menumbuhkan
keyakinan dalam diri mahasiswa bahwa sukses atau tidaknya bukan kebanyakan dari
faktor orang lain, tetapi dalam diri mahasiswa tersebut. dengan memiliki
keyakinan tersebut akan menjadikan mahasiswa menjadi rajin belajar untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Belajar
apapun
Belajar apapun
maksudnya belajar itu jangan memilih materi-materi yang mudah saja, kerjakan
materi yang sulit pun untuk menambah kemampuan semangat belajar, seorang
mahasiswa yang mengerjakan materi-materi yang sulit akan membuat mahasiswa
semakin penasaran terhadap materi yang sulit tersebut, dengan rasa penasaran
tersebut akan membuat mahasiswa banyak membaca dan memahami buku-buku.
3. Belajar
dari internet
Belajar dari internet
maksudnya mencari ilmu pengetahuan itu bukan hanya dari buku-buku saja, tetapi
mahasiswa tersebut harus mencari ilmu pengetahuan itu dari buku dan
memanfaatkan internet untuk memperoleh pembelajaran. Materi dari internet
adalah hasil rangkuman dari buku, jadi dengan belajar dari internet mahasiswa
akan menghemat biaya dan dapat membaca materi-materi dengan sepuasnya.
4. Belajar
dari dan untuk orang lain
Seorang manusia
membutuhkan orang lain untuk menjalani hidupnya, begitu pula seorang mahasiswa
membutuhkan orang lain dalam proses belajar. Misalnya membuat suatu kelompok
belajar untuk memahami materi perkuliahan, dengan belajar bersama akan
menimbulkan rasa kebersamaan, kepedulian, dan saling membantu satu sama lain.
5. Mencari
motivator
Motivator adalah orang
yang memberikan motivasi kepada orang lain, dengan adanya motivator, seorang
mahasiswa akan termotivasi untuk belajar dan meraih prestasi. Misalnya dengan
memiliki pacar ataupun teman yang dapat memberi semangat dalam belajar,
mahasiswa yang diberi semangat akan mengahadapi mahasiswa dapat belajar dengan
semangat yang tinggi dan mendapatkan kualitas pembelajaran dengan baik.
H.
Simpulan
dan Saran
Simpulan
Motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak didalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dan yang memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai. Motivasi itu terbagi menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi dikatakan intrinsik apabila hal dan keadaan yang
berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan
tindakan belajar. Sedangkan motivasi dikatakan ekstrinsik apabila mahasiswa
menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi belajar.
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa diantaranya
cita-cita atau aspirasi, kemampuan, kondidisi mahasiswa, dan upaya dosen dalam
pembelajaran.
Ada
beberapa prinsip motivasi belajar yaitu, sebagai asar penggerak yang mendorong
aktivitas melajar, motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik
dalam belajar, pujian lebih baik daripada hukuman, motivasi berhubungan erat
dengan kebutuhan dalam belajar, dapat memupuk optimisme dalam belajar,
melahirkan prestasi dalam belajar
Dalam proses
pembelajaran terdapat juga fungsi-fungsi motivasi belajar diantaranya sebagai
pendorong, penggerak, dan sekaligus sebagai pengarah perilaku seseorang untuk mencapai
suatu tujuan.
Adapun bentuk-bentuk
motivasi yang dapat meningkatkan kualitas perolehan pembelajaran yaitu sebagai
berikut, Memberi Nilai, Hadiah, Pujian, Mengetahui Hasil, Kompetisi, Ego involvement, Memberi ulangan, Hukuman
Motivasi memegang peranan
yang sangat penting dalam kegiatan belajar bagi mahasiswa, mempengaruhi
identitas kegiatan belajar, tetapi motivasi dipengaruhi oleh tujuan yang akan
dicapai dengan belajar. Makin tinggi tujuan belajar maka akan semakin besar
pula motivasinya, dan semakin besar motivasi belajarnya akan semakin kuat pula
kegiatan belajarnya.
Saran
Sebagai seorang
mahasiswa, tumbuhkanlah motivasi itu dari dalam bukan karena faktor-faktor
luar. Karena dari dalam itulah kita sadar betapa pentingnya keseriusan dan ketekunan
belajar diperguruan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne. (2010). Motivasi Belajar. [Online]. Tersedia: http://www.anneahira.com/motivasi.
[28 November 2015]. [09: 17]
Azyraf,
Anjar Faiz. (2013). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Motivasi. [Online] Tersedia:
http://www.wawasanpendidikan.com/2013/07/artikel-pendidikan- tentang-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-motivasi.html. [28
November 2015]. [09: 25]
Djamarah,
Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Jamaluddin.
(2003). Problematik Pembelajaran Bahasa
dan Sastra. Yogyakarta: Adicipta karya nusa
Soemanto, Wasty.
(2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Rineka cipta
Syah, Muhibbin. (2009).
Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali
Pers
No comments:
Post a Comment