TATARAN
LINGUISTIK (2): MORFOLOGI
Dalam postingan ini,
“Tataran Linguistik (2): Morfologi” akan disajikan dalam sebuah soal, seperti
pada postingan sebelumnya, dimana soal-soal tersebut sangat berkaitan dengan
materi “Tataran Linguistik (2): Morfologi” yang terdapat dalam buku linguistik
umum yang dipaparkan oleh Abdul Chaer.
MENGUASAI
MATERI DENGAN SOAL:
1. Apa yang dimaksud dengan morfem?
Jawab:
Morfem
merupakan satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna.
2. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi
morfem!
Jawab:
Morfem-morfem
dalam setiap bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria. Antara lain:
a. Morfem
Bebas dab Morfem terikat
Yang
dimaksud dengan morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain
dapat muncul dalam pertuturan. Sebaliknya, yang dimaksud dengan morfem terikat
adalah morfem yang tanpa digabung dulu dengan morfem lain tidak dapat muncul
dalam peraturan.
b. Morfem
Utuh dan Morfem Terbagi
Perbedaan
morfem utuh dan morfem terbagi berdasarkan bentuk formal yang dimiliki morfem
tersebut, apakah merupakan satu kesatuan yang utuh atau merupakan dua bagian
yang terpisah atau terbagi, karena disisipi morfem lain.
c. Morfem
Segmental dan Suprasegmental
Perbedaan
morfem segmental dan supra segmental berdasarkan jenis fonem yang membentuknya.
Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental.
Sedangkan morfem suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur
suprasegmental.
d. Morfem
Beralmorf Zero
Morfem
beralmof zero adalah morfem yang salah satu almorfnya tidak berwujud bunyi
segmental maupun berupa prosodi (unsure suprasegmental), melainkan berupa
kekosongan.
e. Morfem
Bermakna Leksikal dan Morfem Tidak Bermakna Leksikal
Yang
dimaksud dengan morfem bermakna leksikal adalah morfem-morfem yang secara
inheren telah memiliki makna pada dirinya sendiri, tanpa perlu berproses dulu
dengan morfem lain. Sebaliknya, morfem tak bermakna leksikal tidak mempunyai
makna apa-apa pada dirinya sendiri.
3. Sebutkan dan jelaskan proses morfem!
Jawab:
Proses-proses
morfem terdiri dari:
a.
Afikasi
Afikasi adalah proses
pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar.
b. Reduplikasi
Reduplikasi adalah proses morfemis
yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian
(parsial), maupun dengan perubahan bunyi.
c. Komposisi
Komposisi adalah hasil dan proses
penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang
terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal
yang berbeda, atau yang baru.
d. Konversi,
Modifikasi Internal, dan Suplesi
Konversi adalah proses pembentukan
kata dari sebuah kata menjadi kata lain tanpa perubahan unsur segmental.
Modifikasi internal adalah proses
pembentukan kata dengan penambahan unsur-unsur (yang biasanya berupa vokal) ke
dalam morfem yang berkerangka tetap (yang biasanya berupa konsonan.
e. Pemendekan
Pemendekan adalah proses penanggalan
bagian-bagian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk
singkat, tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk utuhnya.
f. Produktivitas
Proses Morfemis
Produktivitas dalam proses morfemis
adalah dapat tidaknya proses pembentukan kata itu, terutama afikasi,
reduplikasi, dan komposisi, digunakan berulang-ulang yang secara relatif tak
terbatas; artinya, ada kemungkinan menambah bentuk baru dengan proses tersebut.
4. Apa yang dimaksud morfofonemik
Jawab:
Morfofonemik, disebut juga morfonemik,
morfofonologi, atau morfonologi, atau peristiwa perubahannya wujud morfemis
dalam suatu proses morfologis, baik afikasi, reduplikasi, maupun komposisi.
5. Apa yang dimaksud prefiks, infiks, sufiks,
dan konfiks
Jawab:
a. Prefiks
adalah afiks yang diimbuhkan dimuka bentuk dasar, seperti me- pada kata
menghibur, un- pada kata inggris unhappy, dan pan- pada kata tagalong panulat
‘alat tulis’
b. Infiks
adalah afiks yang diimbuhkan di tengah bentuk dasar.
c. Sufiks
adalah afiks yang diimbuhkan pada posisi akhir bentuk dasar.
d. Konfiks
adalah afiks yang berupa morfem terbagi, yang bagian pertama berposisi pada
awal bentuk dasar, dan bagian yang kedua berposisi pada akhir bentuk dasar.