Wednesday 27 July 2016

Linguistik Sebagai Ilmu

LINGUISTIK SEBAGAI ILMU

Dalam postingan ini, materi linguistik sebagai ilmu akan disajikan dalam sebuah soal. Dimana soal-soal tersebut sangat berkaitan dengan materi linguistik sebagai ilmu yang terdapat dalam buku linguistik umum yang dipaparkan oleh Abdul Chaer.


MENGUASAI MATERI DENGAN SOAL:

1. Ceritakan tahap-tahap perkembangan disiplin linguistik yang pernah terjadi sejak tahap spekulatif sampai tahap terakhir! Jelaskan tahap-tahap itu!

Jawab:

Tiga tahap perkembangan ilmu linguistuk adalah sebagai berikut:
  • Tahap Spekulasi

Suatu kesimpulan yang dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilaksanakan tanpa menggunakan prosedur-prosedur tertentu.
  • Tahap Observasi dan Klasifikasi

Pada tahap ini, para ahli di bidang bahasa baru mengumpulkan dan menggolong-golongkan segala fakta bahasa dengan teliti tanpa member teori atau kesimpulan apa pun.  
  • Tahap Perumusan Teori

Pada tahap ini, setiap disiplin ilmu berusaha memahami masalah-masalah dasar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah-masalah itu berdasarkan data empiris yang dikumpulkan.

2. Jelaskan bedanya kajian linguistik sinkronik dan kajian linguistik diakronik!

Jawab:

Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas. Misalnya, mengkaji bahasa Indonesia pada tahun dua puluhan, bahasa jawa dewasa ini, atau juga bahasa inggris pada zaman William Shakespeare.

Sedangkan Linguistik diakronik, berupaya mengkaji bahasa (atau bahasa-bahasa) pada masa yang tidak terbatas; bisa sejak awal kelahiran bahasa itu sampai zaman punahnya bahasa tersebut.

3. Lingusitik mikro dan linguistik makro mempunyai objek yang berbeda. Coba jelaskan apakah objek linguistik mikro dan apakah objek linguistic makro!

Jawab:

Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal suatu bahasa tertentu atau struktur internal suatu bahasa tertentu atau struktur internal bahasa pada umumnya.

Sedangkan linguistik makro, yang menyelidiki bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, lebih banyak membahas faktor luar-bahasanya itu daripada struktur interna bahasa.

4. Jelaskan secara singkat apa yang dipelajari dalam:
a.       Sosiolinguistik
b.      Psikolinguistik
c.       Filologi
d.      Dialektologi

Jawab:

a.       Sosiolinguistik adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaiannya dimasyarakat. Dalam sosiolinguistik ini, antara lain, dibicarakan pemakai dan pemakaian bahasa, tempat pemakaian bahasa, tata tingkat bahasa, berbagai akibat adanya kontak dua buah bahasa atau lebih, dan ragam serta waktu pemakaian ragam bahasa itu.

b.      Psikolinguistik adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari hubungan bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia, termasuk bagaimana kemampuan berbahasa itu dapat diperoleh.

c.       Filologi adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat dalam bahan-bahan tertulis.

d.      Dialektologi adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari batas-batas dialek dan bahasa dalam suatu wilayah tertentu.

5.  Apa bedanya linguistik teoritis dan linguistik terapan?

Jawab:

Linguistik teoritis  berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau bahasa-bahasa, atau juga terhadap hubungan bahasa dengan faktor-faktor yang berada di luar bahasa hanya untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku dalam objek kajiannya itu.

Berbeda dengan lingustik teoritis, maka linguistik terapan berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau bahasa atau hubungan bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa untuk kepentingan memecahkan masalah-masalah praktis yang terdapat di dalam masyarakat

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure!

Jawab:

Relasi sintagmatik adalah hubungan yang terdapat antara satuan bahasa di dalam kalimat yang konkret tertentu.

Relasi Asosiatif adalah hubunga yang terdapat dalam bahasa, namun tidak tampak dalam susunan suatu kalimat.

7. Apa bedanya struktur dan system dalam studi linguistik? Jelaskan!

Jawab:

Struktur adalah susunan bagian-bagian kalimat atau konstituen kalimat secara linear. Sedangkan system pada dasarnya menyangkut masalah distribusi.

8. Apakah distribusi itu? Jelaskan dan beri contoh!

Jawab:

Distribusi adalah  menyangkut masalah dapat tidaknya penggantian suatu konstituen tertentu dalam kalimat tertentu dengan konstituen lainnya. Umpamanya, konstituen dia dalam kalimat diatas Dia mengikut ibunya dapat diganti atau disubstitusikan dengan konstituen Ali, anak itu, mahasiswa itu.

9.  Apakah manfaat linguistik bagi guru bahasa atau bagi calon guru bahasa? Jelaskan!

Jawab:

Bagi guru, terutama guru bahasa, pengetahuan linguistic sangat penting, mulai dari subdisiplin fonologi, morfologi, sintaksis, semantic, leksikologi. Sampai dengan pengetahuan mengenai hubungan bahasa dengan kemasyarakatan dan kebudayaan. Bagaimana mungkin seorang guru bahasa dapat melatih keterampilan berbahasa kalau diatidak menguasai fonologi; bagaimana mungkin dia dapat melatih keterampilan menulis (mengarang) kalai dia tidak menguasai ejaan, morfologi, sintaksis, semantic, dan leksikologi. Selain itu, sebagai guru bahasa dia bukan hanya harus melatih keterampilan berbahasa, tetapi juga harus menerangkan kaidah-kaidah bahasa dengan benar.

10. Benarkah linguistik bermanfaat juga bagi kaum politisi? Jelaskan! (ingat akan kasus di India dan beberapa Negara yang multilingual)

Jawab:

Sebagai negarawan atau politikus yang harus memperjuangkan ideologi dan konsep-konsep kenegaraan atau pemerintahan, secara lisan dia harus menguasai bahasa dengan baik. Kedua, kalau politikus atau negarawan itu menguasai masalah linguistik dan sosiolinguistik, khususnya, dalam kaitannya dengan kemasyarakatan, ,aka tentu dia akan dapat meredam dan menyelesaikan gejolak sosial yang terjadi dalam masyarakat akibat dari perbedaan dan pertentangan bahasa. Di beberapa Negara yang multilingual, seperti India dan Belgia, pernah terjadi bentrokan fisik akibat masalah pertentangan bahasa. Sayang sekali, kalau hanya masalah bahasa, orang harus bentrok secara fisik.

No comments:

Post a Comment